Posts

Showing posts from October, 2011

Air Sendang Mahbang, Berkhasiat untuk Pengobatan?

Karena dipercaya bertuah, air Sendang Mahbang yang terletak di bumi perbatasan antara Kemadu-Pomahan, Kecamatan Sulang, sampai sekarang masih sering dicari orang untuk pengobatan. Mahbang sendiri berasal dari kata Lemah dan Abang yang artinya tanah merah. Konon, air sendang ini berkhasiat dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Selain dimanfaatkan warga sekitar untuk keperluan pertanian, mata air Sendang Mahbang yang dahulunya dipenuhi rerimbunan semak belukar, juga diyakini sebagian warga mempunyai tuah sebagai air suci berkhasiat tinggi. Secara tutur tinular, cerita itu terus berkembang. Akhirnya, tak sedikit orang yang nyempatke datang ke tempat keramat tersebut. Mereka datang dengan ujub berbeda-beda. Ada yang sekedar ingin meneguk airnya sambil berharap dapat lancar rezekinya, mudah mencari pekerjaan, sampai memburu benda-benda mustika macam wesi aji. Namun pada umumnya orang yang mencari air Sendang Mahbang untuk media penyembuhan. Orang yang datang ke tempat tersebut d

Air Pantai Kartini Bikin Awet Muda

teriPantai Kartini Rembang yang belakangan lebih dikenal sebagai Dampo Awang Beach Taman Rekreasi Pantai Kartini Rembang (DABTRPK) menjadi tempat wisata yang diminati banyak kalangan. Benarkah hal tersebut disebabkan semata karena keindahan kawasan pantainya? Ataukah ada penyebab lain yang membuat kawasan tersebut selalu diserbu pengunjung utamanya para kaum Hawa? Menurut cerita tutur yang diyakini kebenarannya oleh sebagian masyarakat Rembang, Pantai Kartini menyimpan energi positif dari seorang putri cantik yang berasal dari negeri kayangan. Konon, puteri cantik tersebut menjadikan kawasan Pantai Kartini sebagai tempat bermain dan mandi. “Itu (Pantai Kartini-red) menjadi tempat kesukaan sang putri. Ia bisa berlam-lama di sana karena memang tempat itu sangat istimewa baginya,” kata salah seorang paranormal muda asal Rembang yang namanya enggan disebutkan. Masih menurut cerita yang beredar, hampir pada setiap purnama, putri kayangan itu turun ke kawasan Pantai Karti

Kurangi Resiko Kekeringan, Desa Bogoharjo Bangun Embung Resapan

Tak ingin terus didera krisis air saat kemarau datang, Desa Bogoharjo, Kecamatan Kaliori membangun dua embung resapan. Pembangunan embung tersebut dilakukan di Dukuh Kliteh dan Dukuh Mburak. Kepala desa Boharjo Suwadi mengatakan, dana pembangunan embung bersumber dari pos belanja APBD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemkab Rembang masing- masing sebesar Rp50 juta. “Pembangunan embung dialokasikan di dua tempat yakni Dukuh Kliteh dan Mburak. Untuk pembangunan embung di Dukuh Kliteh berukuran 50 x 50 meter, dengan kedalaman 2,5 meter. Sedangkan di Dukuh Mburak dibangun dengan ukuran 25 x 40 meter dengan kedalaman 2,5 meter,” katanya. Selama ini, tambahnya, Desa Bogoharjo termasuk desa rawan kekeringan. “Setiap musim kemarau tiba, waga sangat kesulitan untuk mencari air bersih. Untuk itu pihak desa mengusulkan bantuan kepada pemerintah untuk membangun embung sebagai sumber resapan yang bisa dimanfaatkan warga untuk memnuhi kebutuhan air bersih sekaligus juga air untuk pertanian.” Suwa

Kurangi Resiko Kekeringan, Desa Bogoharjo Bangun Embung Resapan

Tak ingin terus didera krisis air saat kemarau datang, Desa Bogoharjo, Kecamatan Kaliori membangun dua embung resapan. Pembangunan embung tersebut dilakukan di Dukuh Kliteh dan Dukuh Mburak. Kepala desa Boharjo Suwadi mengatakan, dana pembangunan embung bersumber dari pos belanja APBD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemkab Rembang masing- masing sebesar Rp50 juta. “Pembangunan embung dialokasikan di dua tempat yakni Dukuh Kliteh dan Mburak. Untuk pembangunan embung di Dukuh Kliteh berukuran 50 x 50 meter, dengan kedalaman 2,5 meter. Sedangkan di Dukuh Mburak dibangun dengan ukuran 25 x 40 meter dengan kedalaman 2,5 meter,” katanya. Selama ini, tambahnya, Desa Bogoharjo termasuk desa rawan kekeringan. “Setiap musim kemarau tiba, waga sangat kesulitan untuk mencari air bersih. Untuk itu pihak desa mengusulkan bantuan kepada pemerintah untuk membangun embung sebagai sumber resapan yang bisa dimanfaatkan warga untuk memnuhi kebutuhan air bersih sekaligus juga air untuk pertanian.

Tangkapan Along, TPI Tasikagung Berlakukan Antre

Image
Setelah hampir satu bulan lamanya Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tasikagung, Rembang, sepi aktifitas lelang, sepekan terakhir kondisi TPI Tasikagung tampak bergairah. Aktifitas lelang di tempat tersebut terlihat sangat meriah. Suara pemandu lelang gegap gempita dari corong “genthoro” yang menyelinap diantara telunjuk jari peserta lelang dan aktifitas kuli bongkar muat nelayan. Kapal yang merapat di dermaga terlihat antri menunggu giliran bongkar muatan hasil tangkapan untuk mengkiuti pelelangan. Seperti yang terlihat pada Minggu (2/10) pagi, suasana lelang di TPI Tasikagung Rembang yang bilasa berakhir sekitar pukul 10.00 WIB, ditutup lewat pukul 12.00 Wib. Itupun belum semua hasil tangkapan ikan dapat dilelangkan karena banyak kapal yang datang menjelang transaksi lelang ditutup. Hasan, nahkoda KM Putra asal Kecamatan Kragan mengatakan, tangkapan ikan yang diperoleh nelayan kapal cantrang saat ini sangat melimpah sehingga lelang di TPI sangat ramai. Akibatnya, kapal pun harus antre untu

Tangkapan Along, TPI Tasikagung Berlakukan Antre

Image
Setelah hampir satu bulan lamanya Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tasikagung, Rembang, sepi aktifitas lelang, sepekan terakhir kondisi TPI Tasikagung tampak bergairah. Aktifitas lelang di tempat tersebut terlihat sangat meriah. Suara pemandu lelang gegap gempita dari corong “genthoro” yang menyelinap diantara telunjuk jari peserta lelang dan aktifitas kuli bongkar muat nelayan. Kapal yang merapat di dermaga terlihat antri menunggu giliran bongkar muatan hasil tangkapan untuk mengkiuti pelelangan. Seperti yang terlihat pada Minggu (2/10) pagi, suasana lelang di TPI Tasikagung Rembang yang bilasa berakhir sekitar pukul 10.00 WIB, ditutup lewat pukul 12.00 Wib. Itupun belum semua hasil tangkapan ikan dapat dilelangkan karena banyak kapal yang datang menjelang transaksi lelang ditutup. Hasan, nahkoda KM Putra asal Kecamatan Kragan mengatakan, tangkapan ikan yang diperoleh nelayan kapal cantrang saat ini sangat melimpah sehingga lelang di TPI sangat ramai. Akibatnya, kapal pun harus antr

Tekan PMKS, Wanita dan Keluarga Rawan Sosial Ekonomi Dilatih KeWirausahaan

Sedikitnya enam juta jiwa atau 19% penduduk Jawa Tengah saat ini masih menyandang masalah kesejahteraan sosial. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah Adhi Karsidi saat membuka Pelatihan Kewirausahaan Bagi Keluarga Rawan Sosial Ekonomi (KRSE) dan Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) di Aula Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Rembang, Kamis (20/10). "Dengan pelatihan ini diharapkan jumlah PMKS (penyandang masalah kesejahteraan sosial - red) di Jateng akan turun sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jateng menjadi 5%," katanya. Menurutnya, pelatihan dimaksudkan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi para KRSE dan WRSE agar kedepannya mereka menciptakan sumber pendapatan baru sehingga derajat kesejahteraan mereka dapat meingkat. "Guna menindaklanjuti pelatihan ini, pada tahun 2012 mendatang kami akan memberikan dana stimulan untuk usaha peserta pelatihan. Sedangkan untuk tahun ini baru bisa diberikan

Bakar Sampah, Rumah Pun Ludes

Diduga dipicu api dari bekas pembakaran sampah yang berada dibelakang rumah, sebuah rumah milik Samin (33), Warga Desa Kepohagung, RT4/RW2, Kecamatan Pamotan, Rabu (19/10) sekitar pukul 14.30 WIB ludes dilalap si jago merah. Diduga, peristiwa nahas tersebut bermula saat istri Samin, Marikah membakar sampah dibelakang rumahny. Karena hendak menyusul anaknya yang sedang bermain dirumaha tetanganya, Marikah begitu saja meninggalkan rumah dan sampah yang dibakarnya. Sementara Samin sendiri yang bekerja sebagai sopir, saat kejadian tidak berada di rumah. Api kali pertama diketahui Marikah yang hendak kembali ke rumah lewat belakang. "Melihat api telah membakar ruang dapurnya, ia langsung berteriak-teriak minta tolong. dan warga pun berhamburan ke sumber teriakan,” ungkap, Burhan, warga setempat. Namun, tambahnya, warga tak dapat berbuat banyak karena api sudah membesar dan menjalar ke seluruh isi rumah. "Selain sulit mencari air untuk memadamkan, angin juga bertiup sangat kencang

Bakar Sampah, Rumah Pun Ludes

Diduga dipicu api dari bekas pembakaran sampah yang berada dibelakang rumah, sebuah rumah milik Samin (33), Warga Desa Kepohagung, RT4/RW2, Kecamatan Pamotan, Rabu (19/10) sekitar pukul 14.30 WIB ludes dilalap si jago merah.

Tekan PMKS, Wanita dan Keluarga Rawan Sosial Ekonomi Dilatih KeWirausahaan

Sedikitnya enam juta jiwa atau 19% penduduk Jawa Tengah saat ini masih menyandang masalah kesejahteraan sosial. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah Adhi Karsidi saat membuka Pelatihan Kewirausahaan Bagi Keluarga Rawan Sosial Ekonomi (KRSE) dan Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) di Aula Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Rembang, Kamis (20/10). "Dengan pelatihan ini diharapkan jumlah PMKS (penyandang masalah kesejahteraan sosial - red) di Jateng akan turun sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jateng menjadi 5%," katanya. Menurutnya, pelatihan dimaksudkan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi para KRSE dan WRSE agar kedepannya mereka menciptakan sumber pendapatan baru sehingga derajat kesejahteraan mereka dapat meingkat. "Guna menindaklanjuti pelatihan ini, pada tahun 2012 mendatang kami akan memberikan dana stimulan untuk usaha peserta pelatihan. Sedangkan untuk tahun ini baru bisa di

Bakar Sampah, Rumah Pun Ludes

Diduga dipicu api dari bekas pembakaran sampah yang berada dibelakang rumah, sebuah rumah milik Samin (33), Warga Desa Kepohagung, RT4/RW2, Kecamatan Pamotan, Rabu (19/10) sekitar pukul 14.30 WIB ludes dilalap si jago merah. Diduga, peristiwa nahas tersebut bermula saat istri Samin, Marikah membakar sampah dibelakang rumahny. Karena hendak menyusul anaknya yang sedang bermain dirumaha tetanganya, Marikah begitu saja meninggalkan rumah dan sampah yang dibakarnya. Sementara Samin sendiri yang bekerja sebagai sopir, saat kejadian tidak berada di rumah. Api kali pertama diketahui Marikah yang hendak kembali ke rumah lewat belakang. "Melihat api telah membakar ruang dapurnya, ia langsung berteriak-teriak minta tolong. dan warga pun berhamburan ke sumber teriakan,” ungkap, Burhan, warga setempat. Namun, tambahnya, warga tak dapat berbuat banyak karena api sudah membesar dan menjalar ke seluruh isi rumah. "Selain sulit mencari air untuk memadamkan, angin juga bertiup sangat ke

Rembang Panen Mangga Hingga Desember

Petani di wilayah Kaupaten Rembang, Jawa Tengah, mulai panen raya mangga. Panen diperkirakan bakal berlangsung hingga dua bulan ke depan. Tarsono, seorang pengepul mangga asal Sulang, Kamis (13/10) mengatakan, sudah sekitar sebulan petani di Rembang melakukan panen mangga. “Tanaman mangga sudah memasuki musim panenan sejak beberapa waktu lalu. Diperkirakan, panenan akan terus berlangsung hingga dua bulan ke depan. Hal tersebut terkait produktifitas mangga di Rembang yang terbilang melimpah pada musim ini,” katanya. Hal senada juga diungkapkan Keman, pengepul mangga asal Dusun Traloh, Tlogotunggal, Kecamatan Sumber. menurutnya, cuaca yang bersahabat, membuat musim panen mangga tahun ini terbilang normal. “Dibanding musim lalu, panenan mangga tahun ini lebih baih, sehingga masa panen diprediksi akan terus berlangsung hingga dua bulan ke depan,” katanya. Tarsono menyebutkan, di Rembang sedikitnya ada dua jenis mangga yang cukup baik produktifitasnya, yakni harum manis atau biasa disebut g

Jangkar Keramat Menjadi Logo Baru PSIR

Lain dulu lain sekarang. Tim PSIR Rembang yang semula merupakan tim plat merah yang sumber dananya bergantung pada uang rakyat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), kini bermetamorfosis menjadi tim profesional yang pengelolaanya dilaksanakan secara mandiri oleh PT Bina Putra Allam Persada (PT BPAP). Seiring perubahan pengelolaan tersebut, maka logo tim juga ikut berubah. Padi dan kapas yang semula menjadi logo Tim PSIR, kini diganti dengan logo baru yakni jangkar. Hal tersebut disampaikan Bupati Rembang, H Moch Salim selaku penasehat tim PSIR dalam kegiatan gathering PSIR yang dilaksanakan di Dampo Awang Beach Taman Rekreasi Pantai Kartini (DABTRPK) Rembang, Minggu (2/10). “Dipilihnya jangkar sebagai logo baru Tim PSIR karena jangkar merupakan gambaran umum Rembang sebagai daerah nelayan. Jangkar melambangkan kekokohan, ketegaran dan kekuatan,” katanya. H Moch Salim menambahakan, dengan perubahan logo PSIR dari padi dan kapas menjadi jangkar, kedepannya Tim

Kemarau, Pengrajin Batu Bata kesulitan air Untuk Produksi

Tiga bulan terakhir, pengrajin batu bata merah di Kecamatan Kaliori mengaku kesulitan berproduksi lantaran sulitnya mendapatkan air untuk proses pembuatan. Pasalnya, musim kemarau yang berkepanjangan hingga saat ini, mengakibatkan tandon air yang khusus disediakan untuk proses pembuatan batu bata mengalami kekeringan. Demikian dikatakan Suhadi, salah satu pengrajin batu bata asal Desa Maguan, Kecamatan Kaliori. “Produksi sangat terbatas lantaran sulitnya mendapat air sebagai bahan pokok untuk membuat batu bata. Persediaan air sangat terbatas, itu pun kita harus bersusah payah mencarinya hingga ratusan meter,” katanya. Suhadi menambahkan kondisi tersebut sangat berpengaruh atas produksinya. “Untuk produksi, selama kemarau kita harus mengambil air yang jaraknya lebih dari 200 meter. Itu pun harus dilakukan dengan cara manual sehingga memakan waktu cukup lama. Sumber air yang sudah mengering tidak memungkinkan dilakukannya pengambilan air bawah tanah dengan diesel seperti yan

Rembang Panen Mangga Hingga Desember

Petani di wilayah Kaupaten Rembang, Jawa Tengah, mulai panen raya mangga. Panen diperkirakan bakal berlangsung hingga dua bulan ke depan. Tarsono, seorang pengepul mangga asal Sulang, Kamis (13/10) mengatakan, sudah sekitar sebulan petani di Rembang melakukan panen mangga. “Tanaman mangga sudah memasuki musim panenan sejak beberapa waktu lalu. Diperkirakan, panenan akan terus berlangsung hingga dua bulan ke depan. Hal tersebut terkait produktifitas mangga di Rembang yang terbilang melimpah pada musim ini,” katanya. Hal senada juga diungkapkan Keman, pengepul mangga asal Dusun Traloh, Tlogotunggal, Kecamatan Sumber. menurutnya, cuaca yang bersahabat, membuat musim panen mangga tahun ini terbilang normal. “Dibanding musim lalu, panenan mangga tahun ini lebih baih, sehingga masa panen diprediksi akan terus berlangsung hingga dua bulan ke depan,” katanya. Tarsono menyebutkan, di Rembang sedikitnya ada dua jenis mangga yang cukup baik produktifitasnya, yakni harum manis atau biasa

Jangkar Keramat Menjadi Logo Baru PSIR

Lain dulu lain sekarang. Tim PSIR Rembang yang semula merupakan tim plat merah yang sumber dananya bergantung pada uang rakyat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), kini bermetamorfosis menjadi tim profesional yang pengelolaanya dilaksanakan secara mandiri oleh PT Bina Putra Allam Persada (PT BPAP). Seiring perubahan pengelolaan tersebut, maka logo tim juga ikut berubah. Padi dan kapas yang semula menjadi logo Tim PSIR, kini diganti dengan logo baru yakni jangkar. Hal tersebut disampaikan Bupati Rembang, H Moch Salim selaku penasehat tim PSIR dalam kegiatan gathering PSIR yang dilaksanakan di Dampo Awang Beach Taman Rekreasi Pantai Kartini (DABTRPK) Rembang, Minggu (2/10). “Dipilihnya jangkar sebagai logo baru Tim PSIR karena jangkar merupakan gambaran umum Rembang sebagai daerah nelayan. Jangkar melambangkan kekokohan, ketegaran dan kekuatan,” katanya. H Moch Salim menambahakan, dengan perubahan logo PSIR dari padi dan kapas menjadi jangkar, kedepannya

Kemarau, Pengrajin Batu Bata kesulitan air Untuk Produksi

Tiga bulan terakhir, pengrajin batu bata merah di Kecamatan Kaliori mengaku kesulitan berproduksi lantaran sulitnya mendapatkan air untuk proses pembuatan. Pasalnya, musim kemarau yang berkepanjangan hingga saat ini, mengakibatkan tandon air yang khusus disediakan untuk proses pembuatan batu bata mengalami kekeringan. Demikian dikatakan Suhadi, salah satu pengrajin batu bata asal Desa Maguan, Kecamatan Kaliori. “Produksi sangat terbatas lantaran sulitnya mendapat air sebagai bahan pokok untuk membuat batu bata. Persediaan air sangat terbatas, itu pun kita harus bersusah payah mencarinya hingga ratusan meter,” katanya. Suhadi menambahkan kondisi tersebut sangat berpengaruh atas produksinya. “Untuk produksi, selama kemarau kita harus mengambil air yang jaraknya lebih dari 200 meter. Itu pun harus dilakukan dengan cara manual sehingga memakan waktu cukup lama. Sumber air yang sudah mengering tidak memungkinkan dilakukannya pengambilan air bawah tanah dengan diesel seperti yan

Nyai Hj Fahimah di Mata Santri

Berpulangnya istri KH Maemun Zuber, Hj Fahimah merupakan kabar duka bagi para santri dan alumni pondok pesantren (ponpes) Al-Anwar, Karangmangu, Sarang. Walaupun jarang berinteraksi secara langsung, namun kebanyakan santri menyebut almarhumah merupakan sosok yang kharismatik dengan ketekunan ibadah setiap waktu. Di mata santri, almarhumah lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berzdikir dan sesekali menjadi Imam sholat berjama’ah bagi santri putri. Seperti diungkapkan oleh Zulfah( 26), alumni ponpen Al-Anwar, Sarang. Ia menuturkan bahwa almarhumah merupakan tauladan yang baik bagi santri, terutama menyangkut ketekunan ibadah. Selain ketekunan dalam ibadah, perhatian terhadap para santri, terutama santriwati sangat kental. Tidak jarang santriwati mendapatkan sapaan dari almarhumah ketika kebetulan berpapasan. “Setahu saya, bu nyai perhatiannya terhadap santriwati sangat besar. Rasanya sangat tentram di hati ketika mendapatkan sapaan dari beliau,” kata Zulfah. Hal senada juga dikatakan

Nyai Hj Fahimah di Mata Santri

Berpulangnya istri KH Maemun Zuber, Hj Fahimah merupakan kabar duka bagi para santri dan alumni pondok pesantren (ponpes) Al-Anwar, Karangmangu, Sarang. Walaupun jarang berinteraksi secara langsung, namun kebanyakan santri menyebut almarhumah merupakan sosok yang kharismatik dengan ketekunan ibadah setiap waktu. Di mata santri, almarhumah lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berzdikir dan sesekali menjadi Imam sholat berjama’ah bagi santri putri. Seperti diungkapkan oleh Zulfah( 26), alumni ponpen Al-Anwar, Sarang. Ia menuturkan bahwa almarhumah merupakan tauladan yang baik bagi santri, terutama menyangkut ketekunan ibadah. Selain ketekunan dalam ibadah, perhatian terhadap para santri, terutama santriwati sangat kental. Tidak jarang santriwati mendapatkan sapaan dari almarhumah ketika kebetulan berpapasan. “Setahu saya, bu nyai perhatiannya terhadap santriwati sangat besar. Rasanya sangat tentram di hati ketika mendapatkan sapaan dari beliau,” kata Zulfah. Hal senada juga d

Kemarau, Pengrajin Batu Bata kesulitan air Untuk Produksi

Tiga bulan terakhir, pengrajin batu bata merah di Kecamatan Kaliori mengaku kesulitan berproduksi lantaran sulitnya mendapatkan air untuk proses pembuatan. Pasalnya, musim kemarau yang berkepanjangan hingga saat ini, mengakibatkan tandon air yang khusus disediakan untuk proses pembuatan batu bata mengalami kekeringan.

Jangkar Keramat Menjadi Logo Baru PSIR

Lain dulu lain sekarang. Tim PSIR Rembang yang semula merupakan tim plat merah yang sumber dananya bergantung pada uang rakyat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), kini bermetamorfosis menjadi tim profesional yang pengelolaanya dilaksanakan secara mandiri oleh PT Bina Putra Allam Persada (PT BPAP).

Berkat Pamsimas, Warga Jeruk Tak Lagi Kesulitan Air Bersih

Kemarau identik dengan krisis air. Di saat sebagian warga di kabupaten ini kesulitan mendapatkan air bersih, Warga Desa Jeruk, Kecamatan Pancur tidak lagi dipusingkan urusan itu. Pasalnya, berkat keberhasilan program penyediaaan air bersih sanitasi berbasis masyarakat ( Pamsimas ), warga Desa Jeruk dua tahun belakangan sudah tercukupi kebutuhan air bersihnya.

Dekat, Tapi Gak Dapat

Ini mungkin menjadi sesuatu yang aneh bagiku. Karena dekat dengan emas, tapi tak pernah bisa mendapatkannya. Paling pol, dapat senang karena bisa melihatnya setiap saat. Atau dapat bias kemilaunya ketika banyak orang menggujingkan keindahannya.

Stok Melimpah, Rembang Panen Mangga Hingga Desember

Image
Petani di wilayah Kaupaten Rembang, Jawa Tengah, mulai panen raya mangga. Panen diperkirakan bakal berlangsung hingga dua bulan ke depan.

Tangkapan Ikan Melimpah, TPI Tasikagung Bargairah

Image
Setelah hampir satu bulan lamanya Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tasikagung, Rembang, sepi aktifitas lelang, sepekan terakhir kondisi TPI Tasikagung tampak bergairah. Aktifitas lelang di tempat tersebut terlihat sangat meriah.

Kambing Bertanduk Empat Huni Dampo Awang Beach

Wahana kebun binatang mini Dampo Awang Beach Taman Rekreasi Pantai Kartini (DABTRPK) Rembang bertambah satu koleksi hewan unik. Kambing Gibas bertanduk empat yang dibeli dari salah satu warga resmi menjadi warga baru lokasi wisata kebanggan warga Rembang tersebut.

Kurangi Resiko Kekeringan, Desa Bogoharjo Bangun Embung Resapan

Tak ingin terus didera krisis air saat kemarau datang, Desa Bogoharjo, Kecamatan Kaliori membangun dua embung resapan. Pembangunan embung tersebut dilakukan di Dukuh Kliteh dan Dukuh Mburak.