Nyai Hj Fahimah di Mata Santri

Berpulangnya istri KH Maemun Zuber, Hj Fahimah merupakan kabar duka bagi para santri dan alumni pondok pesantren (ponpes) Al-Anwar, Karangmangu, Sarang. Walaupun jarang berinteraksi secara langsung, namun kebanyakan santri menyebut almarhumah merupakan sosok yang kharismatik dengan ketekunan ibadah setiap waktu.

Di mata santri, almarhumah lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berzdikir dan sesekali menjadi Imam sholat berjama’ah bagi santri putri. Seperti diungkapkan oleh Zulfah( 26), alumni ponpen Al-Anwar, Sarang. Ia menuturkan bahwa almarhumah merupakan tauladan yang baik bagi santri, terutama menyangkut ketekunan ibadah.

Selain ketekunan dalam ibadah, perhatian terhadap para santri, terutama santriwati sangat kental. Tidak jarang santriwati mendapatkan sapaan dari almarhumah ketika kebetulan berpapasan.

“Setahu saya, bu nyai perhatiannya terhadap santriwati sangat besar. Rasanya sangat tentram di hati ketika mendapatkan sapaan dari beliau,” kata Zulfah.

Hal senada juga dikatakan Muhamad Lutfi (27), alumni lain dari Desa Kebonharjo Jatirogo. “Saya tidak tahu persis kebiasaan Ibu nyai, karena memang santri putra tidak bisa sembarangan masuk di komplek putri (tempat ibu nyai tinggal). Namun saya banyak dengar dari banyak santri putri kalau beliau seringkali menjadi imam sholat berjamah,” kata Lutfi minggu lalu.

Dari penikahannya dengan KH. Maimun Zubaer, almarhumah dikarunia empat orang anak, terdiri dari dua putra dan dua putri. Putra pertama adalah KH. Abdullah Ubab, yang saat ini merupakan pengasuh ponpes Al-Anwar II, Gondan, Sarang. Sedangkan putra yang kedua adalah KH. Mohamad Najih, saat ini menjadi pengasuh di komplek DH (Darus Shohihain), yang juga merupakan salah satu komplek di ponpes Al-Anwar.

Sedangkan dua putrinya adalah Rofiqoh (Almarhumah), dan putri terakhirnya Hj Shobihah, saat ini merupakan istri dari KH. Musthofa Aqil, Cirebon. Diantara putra dan putri almarhumah, semuanya mampu meneruskan perjuangan menyebarkan Agama Islam, khususnya melalui pendidikan pesantren. (Rom)

Comments

  1. Apa tidak 7 ya.... ??? kalau setahu saya bersumber dari buku syaikhina yang diterbitkan oleh LP Muhadloroh PP al anwar semuanya ada 7 (Abdulloh Ubab, Muhammad Adib, Mas'adah, Azza, Muhammad Najih, Rofiqoh, Shobihah)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sayyid Hamzah as-Syato, Penyebar Islam di Sedan

Segarnya Siwalan dan Legen Sulang

Jual Mukena Shalat Berkualitas