Awak Angkutan Umum Dihimbau Tak Naikkan Tarif Secara Sepihak

Rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang akan dilakukan pemerintah pada awal April  mendatang, membuat sejumlah awak angkutan umum bersiap untuk menaikkan tarif penumpang  secara sepihak tanpa menunggu regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah terlebih dahulu.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika Kab. Rembang, Suyono mengatakan perubahan tarif angkutan harus melalui prosedur yang benar.

“Kenaikan tarif angkutan tidak bisa dilakukan secara sepihak oleh awak angkutan karena ada mekanismenya. Organisasi Angkutan Darat (Organda) lebih dulu menyampaikan usulan, kemudian dibahas bersama dengan pihak terkait, untuk menentukan batas atas dan batas bawah,” katanya, pekan lalu.

Ia menegaskan, tindakan spekulasi dengan menaikkan tarif penumpang secara sepihak, sebelum harga BBM naik akan semakin membebani masyarakat.

“Karenanya, kami menghimbau agara awak angkutan jangan serta merta menaikkan tarif sebelum ada kebijakan resmi pemerintah,” tegasnya.

Ia mengaku, sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan kepastian dari pemerintah provinsi berapa besar kenaikan tarif angkutan yang akan diberlakukan menyusul rencana kenaikan BBM pada April mendatang. “Kita masih menunggu kepastian terkait hal itu, “tegasnya.

Menurut informasi sementara, tambahnya, pemerintah provinsi Jawa Tengah akan menyiapkan subsidi untuk mengurangi beban pengusaha angkutan, apabila harga BBM jadi naik. “Hanya saja sampai saat ini kami belum tahu pasti bentuk subsidi tersebut, karena Dishubkominfo Rembang sebatas menyiapkan data jumlah angkutan,” tagasnya.

Gito, salah satu sopir angkutan kota, mengaku kenaikan harga bahan bakar minyak sudah pasti mengakibatkan nasib awak angkutan terpuruk.

“Dengan kondisi sekarang ini saja, awak angkutan kesulitan memenuhi setoran. Apalagi jika BBM naik. maslahanya, saat ini penumpang semakin sepi karena banyak yang menggunakan sepeda motor,” katanya.

Ia berharap, pemerintah menerapkan kebijakan khusus bagi awak angkutan umum agar kenaikan BBM tidak terlalu mencekik nasib mereka. “Kami berharap ada subsidi khusus dari pemerintah agar kami tetap bisa hidup,” katanya. (Rom)

Comments

Popular posts from this blog

Sayyid Hamzah as-Syato, Penyebar Islam di Sedan

Segarnya Siwalan dan Legen Sulang

Jual Mukena Shalat Berkualitas