Perajin Batik Lasem Patenkan Merk Dagang
Pemerintah Kabupaten Rembang pada tahun 2012 ini mendapatkan alokasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah 5 kuota untuk pengurusan hak paten merk dagang ke Kementerian Hukum dan HAM. Lima kuota tersebut diperuntukkan bagi perajin Batik Lasem yang hendak mematenkan merk hasil produksinya.
Pemberian kuota tersebut merupakan upaya pemerintah provinsi setempat untuk memberikan perlindungan hukum atas hasil produk unggulan yang berasal dari lingkup Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Bidang Perindustrian pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Rembang, Sudirman mengatakan, dari pengajuan lima ijin merk dagang Batik Lasem, sampai Rabu (4/4), telah terisi 4 nama diantaranya Sekar Mulyo Art, Sorkak Sorgung Art, Batik Kresno Aji dan Hamdan Batik.
Sedangkan dari 53 perajin Batik Lasem yang resmi terdaftar di Dinperindagkop dan UMKM Kabupaten Rembang, baru 3 diantaranya yang telah memiliki merk dagang resmi dari Kementrian Hukum dan HAM. Masing-masing Dampo Awang Art, Purnama Art dan Sola Gracia Art.
"Perajin lainnya masih enggan mengurus merk dagang karena harus mengubah nama. Mereka takut kehilangan pelanggan jika menggunakan merk dagang baru," terangnya.
Menurut Sudirman, sebenarnya mengurus ijin merk dagang tidak terlalu rumit dan tidak membutuhkan biaya besar.
"Kadangkala perajin Batik Lasem enggan mengurus merk dagang karena terkendala penamaan. Salah satunya aturannya tidak boleh mencantumkan nama orang, kota dan binatang. Sementara banyak yang menggunakan nama yang masuk kategori larangan tersebut. Selain itu mereka takut biayanya sangat besar padahal hanya mencapai kurang lebih 2 juta," tambahnya.
Ditambahkan, perajin Batik Lasem bila mengantongi ijin merk dagang resmi tentunya memiliki perlindungan hukum atas produknya.
"Apabila diketahui dipalsukan, tentu dapat mengambil tindakan hukum melapor ke pihak berwenang. Sedangkan jika tidak mengantongi merk dagang resmi tentu tidak bisa berbuat apa-apa manakala orang lain membuat batik menyamai produksinya," tegasnya. (Rom)
Pemberian kuota tersebut merupakan upaya pemerintah provinsi setempat untuk memberikan perlindungan hukum atas hasil produk unggulan yang berasal dari lingkup Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Bidang Perindustrian pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Rembang, Sudirman mengatakan, dari pengajuan lima ijin merk dagang Batik Lasem, sampai Rabu (4/4), telah terisi 4 nama diantaranya Sekar Mulyo Art, Sorkak Sorgung Art, Batik Kresno Aji dan Hamdan Batik.
Sedangkan dari 53 perajin Batik Lasem yang resmi terdaftar di Dinperindagkop dan UMKM Kabupaten Rembang, baru 3 diantaranya yang telah memiliki merk dagang resmi dari Kementrian Hukum dan HAM. Masing-masing Dampo Awang Art, Purnama Art dan Sola Gracia Art.
"Perajin lainnya masih enggan mengurus merk dagang karena harus mengubah nama. Mereka takut kehilangan pelanggan jika menggunakan merk dagang baru," terangnya.
Menurut Sudirman, sebenarnya mengurus ijin merk dagang tidak terlalu rumit dan tidak membutuhkan biaya besar.
"Kadangkala perajin Batik Lasem enggan mengurus merk dagang karena terkendala penamaan. Salah satunya aturannya tidak boleh mencantumkan nama orang, kota dan binatang. Sementara banyak yang menggunakan nama yang masuk kategori larangan tersebut. Selain itu mereka takut biayanya sangat besar padahal hanya mencapai kurang lebih 2 juta," tambahnya.
Ditambahkan, perajin Batik Lasem bila mengantongi ijin merk dagang resmi tentunya memiliki perlindungan hukum atas produknya.
"Apabila diketahui dipalsukan, tentu dapat mengambil tindakan hukum melapor ke pihak berwenang. Sedangkan jika tidak mengantongi merk dagang resmi tentu tidak bisa berbuat apa-apa manakala orang lain membuat batik menyamai produksinya," tegasnya. (Rom)
Comments
Post a Comment