Ubi Jalar Ungu Varietas Unggul Jadi Primadona Baru Petani

Petani di Kecamatan Bulu dan Sulang, Kabupaten Rembang mulai beralih dari budidaya ketela pohon ke ubi jalar ungu. Ubi jalar ungu yang dikembangkan adalah varietas unggul yang berbeda dengan ubi jalar ungu biasa.

Solihin, salah satu petani Desa Ngulaan Kecamatan Bulu mengatakan, tanaman ubi jalar ungu varietas unggul kini menjadi tanaman idola petani di desanya ketimbang ketela pohon jenis markonah dan dapalng yang telah lebih dahulu dibudidayakan.

"Alasannya, karena masa panen yang lebih singkat yakni hanya tiga bulan dibanding ketela pohon markonah dan dapalang yang masa panennya mencapai 8-10 bulan. Selain itu, harganya pun sangat menjanjikan kisaran Rp1.000 hingga Rp1.600 perkg. Dengan demikian, petani lebih untung," katanya, Jumat (9/3)

Ia menambahkan, bedanya ubi jalar ungu varietas unggul dengan Jenis ubi jalar lokal yang telah banyak ditemui di pasaran adalah pada besaran umbinya dan lahan yang dipakai.

"Ubi jalar lokal pengembangannya lebih cocok di daerah tegalan karena kalau ditanam di daerah persawahan akan lebih banyak menghasilkan daunnya dari pada umbinya. Sedangkan ubi Jalar Ungu Varietas Unggul penanamanya dapat dilakukan baik di areal persawahan maupun tegalan dan besaran umbinya bisa tiga kali lipat daripada ubi jalar lokal," tambahnya.

Mahmudi, petani asal Desa Tanjung juga mengatakan sama. Menurutnya, ubi jalar ungu mempunyai prospek yang cukup cerah baik dari segi pemasaran maupun kegunaannya karena kandungan gizinya cukup tinggi.

"Ubi jalar ungu varietas unggul mempunyai potensi tinggi. Selain mempunyai kelebihan terutama kandungan karbohidrat dan zat penting yang dibutuhkan tubuh, dari segi areal tanamnya juga sangat mudah bisa di areal persawahan atau tegalan. Dari segi pengolahannya dapat dijadikan berbagai produk olahan, juga untuk membunuh zat-zat beracun yang ada dalam tubuh," katanya.


Hal itu diamini Suparji, salah satu petani di Desa Jatimudo Kecamatan Sulang yang saat ini juga tengah membudidayakan tanaman tersebut. Ia mengatakan, tanaman jenis ubi jalar ungu varietas unggul sangat mudah dalam perawatan.

"Seperti layaknya umbi jalar lain, tanaman ini tidak butuh perlakuan khusus. Yang terpenting pemberian pupuk yang berimbang akan membuat produktifitas berhasil," katanya.


Ia menambahkan, sebagian petani di Kecamatan Bulu telah terlebih dahulu membudidayakannya dan telah mengenyam hasilnya. "Karenanya, kami meniru dan alhamdulillah pada panenan lalu hasilnya sangat memuaskan. Ini membuat para petani lain tertarik untuk membudidayakannya," tambahnya.

Di kabupaten lain, tanaman ini telah terlebih dahulu di budidayakan. Bahkan, Di Malang, Jawa Timur jenis ini menjadi komoditi ekspor ke Negara Jepang.

Dia berharap Pemerintah bisa mengupayakan pembinaan terutama dari segi teknik penanaman dan pengolahan pasca panen untuk meningkatkan produktifitas petani. Disamping dalam bentuk penyuluhan yang tidak kalah penting menurutnya adalah pemerintah bisa membantu para petani dalam bentuk permodalan, bantuan bibit dan pemasaran. (Tarom)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sayyid Hamzah as-Syato, Penyebar Islam di Sedan

Segarnya Siwalan dan Legen Sulang

Jual Mukena Shalat Berkualitas