Segarnya Siwalan dan Legen Sulang

Setiap nama Sulang disebut, mungkin yang terlintas dalam benak pembaca adalah legen dan siwalan khas Sulang. Tidak berlebihan, karena di Kabupaten Rembang ini, tercatat hanya Kecamatan Sulang saja yang memiliki beberapa wlayah desa penghasil legen dan siwalan yang terus lumintu alias tak terputus.

Sedikitnya ada enam desa di Kecamatan Sulang yang merupakan daerah penghasil legen dan siwalan. Yakni; Tanjung, Jatimudo, Bogorame, Kebonagung, Pranti dan Pedak. Di enam desa tersebut, pohon bogor atau lontar yang merupakan tanaman sumber air nira atau legen dan siwalan tersebut, populasinya terus terjaga dan dibudidayakan.

Bogor atau lontar adalah tanaman jenis palma yang banyak tumbuh di daerah pesisir yang beriklim panas dan kering dengan hembusan angin laut yang sedikit kuat. Tuban, Lamongan, Gresik, Pasuruan, Situbondo, Bondowoso dan beberapa daerah sepanjang pantai utara (pantura) Pulau Jawa, merupakan daerah endemik pohon bogor.

Jika di Rembang, mungkin Kecamatan Sulang menjadi satu-satunya daerah endemik tanaman yang buah dan niranya tersebut selalu diburu masyarakat etrsebut. Siwalan dan legen, seakan sudah menjadi icon Kecamatan Sulang. Tak heran jika Kecamatan yang mempunyai 21 wilayah desa tersebut sering disebut Kotal egen dan siwalan.

Di wilayah Kecamatan Sulang banyak ditemui penjual legen dan siwalan yang bertebaran di pinggir jalan. Di ruas jalan raya yang menghubungkan Rembang dan Blora, tepatnya di depan Gor Rembang nampak berderet puluhan warung yang menjual aneka buah Siwalan yang dibungkus plastik, Legen dan bahkan Tuak yang telah dikemas dalam botol Aqua. Umumnya yang berjualan di komplek tersebut adalah para petani bogor asal Pedak dan Pranti.

Tak hanya di situ. Jika anda melintasi ruas jalan yang menghubungkan Desa Landoh dengan Sumber, disana anda juga akan menjumpai puluhan penjual buah siwalan dan legen yang saban hari tak jengah menjajakan buah dan minuman khas Sulang tersebut. Lokasi tersebut merupakan tempat mangkal petani bogor asal Bogorame, Pranti dan Kebonagung.

Sedangkan jika anda melintas jalur Sulang ke arah barat menuju Sumber, disana juga dapat dijumpai puluhan penjual legen asli asal Tanjung yang berderet di gubuk-gubuk bambu di sepanang jalur tersebut. Dan jika anda juga melintasi Kota Sulang ke arah Gunem, sempatkan sejenak waktu dan kocek anda untuk sekedar menikmati segarnya buah legen dan legen asli khas sulang yang dijajakan petani bogor asal Jatimudo.

Tak berlebihan jika kemudian Kecamatan Sulang oleh masyarakat Rembang dan serkitarnya lebih dikenal dengan sebutan Kota siwalan dan legen. Ya begiulah, karena memang demikan adanya

Biasanya, oleh petani bogor legen asli ditampung dalam bambu yang panjangnya sekitar 50 cm yang disebut bumbung. Untuk menambah aroma yang lebih alami, kemudian bumbung yang telah disi oleh legen atau nira tersebut ditutup dengan dedaunan hijau atau yang lebih dikenal dengan sebutan serek. Serek selain berguna untuk memberikan aroma dedaunan alami yang khas. Juga berfungsi sebagai penyaring kotoran dari guratan wolo yang turut tersadap.

Air nira atau legen keluar dari pohon Siwalan alias bogor melalui tangkai tandan bunga yang sudah dipotong atau diiris  atau dengan istilah lain disadap atau dideres. Tangkai tandan bunga inilah yang dalam bahasa orang Sulang disebut dengan wolo. Ngunduh tetese wolo berarti memungut tetesan nira dari tangkai tandan bunga yang disadap.

Buah siwalan dan legen merupakan dua produk yang dihasilkan oleh pohon bogor melalui wolonya. Ada dua macam wolo atau tangkai tandan bunga, yaitu wolo lanang dan wolo wadon. Tangkai tandan bunga jantan dan tangkai tandan bunga betina, semuanya bisa disadap air niranya. Namun yang pasti diambil niranya adalah yang jantan, sedang yang betina oleh petani bogor Sulang biasanya dibiarkan tidak disadap karena dipelihara buahnya.

Pada musim kemarau seperti ini, petani bogor pada puncak panenan. Apalagi saat Ramadhan dan lebaran beberapa waktu lalu. Sungguh siwalan dan legen Sulang menjadi barang primadona yang selalu diincar oleh masyarakat.

Sholeh, salah satu penjual legen dan siwalan asal Jatimudo, kepada majalah ini mengaku sering kehabisan dagangan karena diserbu oleh pembeli. Menurutnya, puncak penjualan legen dan siwalan terjadi pada sepekan sebelum dan sesudah lebaran. Jika dibandingkan dengan hari-hari biasanya, omset penjualan legen dan siwalannya pada lebaran musim ini, bisa mencapai empat kali lipat.

“Kalau lebaran seperti ini, pasti kita sampai kehabisan stok. Ya alhamdulillah bisa buat nambah-nambah belanja,” terangnya. Karena banyak peminat, tak jarang juga penjual yang menaikkan harga legen dan siawalannya. Kalau biasanya satu botol aqa legen dijual sehargaRp 3000 s/d Rp 4000, pada csaat lebaran naik menjadi R 5000 s/d Rp 6000. Meski demikian, toh siwalan dan legen pun tetap laris manis di pasaran.

Joni, salah satu pembeli asal Lasem mengaku tak menghiraukan soasl harga. Yang terpenting, ia dapat memuasi dahaganya untuk nyruput legen asli khas sulang yang sangat masyhur. “Mumpung masih di kampung, kita puasin deh. Cos kalu di Jakarta, sulit nyari minuman asli alam seperti ini,” tutur lelaki yang baru mudik dari Jakarta tersebut.

Comments

  1. makan siwalan minum legen....wuuih!!! ngepingini tenan! apalagi kalau ada dumbeg, pasung dan kucur......wah, di jamin tambah 'Nyula.........ng banget's'. Bravo sulang raya!!!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Buat pengguna android, nih ada app buat nyari DOLLAR online secara mudah tanpa modal dan legal modal HP aja , lumayan bisa ditukerin sama STEAM gift card, gem coc , Google Play gift card, paypal, facebook giftcard, Xbox,PlaystationStore, Amazon dan ItunesGiftCard
      1. Download aplikasi Whaff Rewards di playstore
      2. Setelah ke intsall buka appnya
      3. Seteah di buka klik tombol login, login ajaa pake akun facebook kalian
      4. Abis itu ada kotak invitation code
      5. Masukan kode AY85570
      6. Setelah masukan kode diatas kalian bakal Dapet $0.3, lumayan kaan, kalian tinggal ngumpulin deh sampe 10$
      7. Cara ngumpulinnya gampang, tinggal invite orang lain atau download aplikasi yang ada di app tersebut
      8. Setiap download aplikasi kalian akan mendapat hadiah sebagai reward, hadiahnya bisa $0.17, $0.22 sampe $0.66
      9. Setiap hari kalian pun akan mendapat reward bila setelah di download aplikasi tersebut tidak di uninstall lagi lumayan kaan setiap hari Uang kalian bertambah hehehe
      10. Setelah terkumpul $10 baru deh kalian bisa tukerin ke voucher google play,
      11. Terus kalian juga bisa tukerin sama Google Play gift card, steam gift card , paypal, facebook giftcard, Xbox,PlaystationStore, Amazon dan ItunesGiftCard

      Jangan lupa share trik ini ya :)

      Delete
  2. Yth, Kang Tarom, waktu saya dinas di Surabaya say sering minum Legen, tapi sekarang sdh lama tdk, tapi klo kebetulan ke SBY, hampir dipastikan berhenti dulu di Tuban tuk beli oleh2 beberapa botol minuman legen, lagi pula teman saya minum legen selama 1 ninggu bisa mengeluaran batu ginjal, hebat ya. dan saya ingin tanya gimana sih cara buat legen dari nira siwalan. tks infonya.

    ReplyDelete
  3. Thanks Mas Suhata...legen itu ya nira. Caranya tangkai wolo dideres secara manual kemudian airnya atau niranya ditampung di dalam bumbung. Beda kalau tuak. Kalau tuak itu legen yang didiamkan dalam kurun waktu tertentu sehingga berubah rasanya...gitu

    ReplyDelete
  4. ababil "subek" subha4 June 2011 at 04:31

    siipp..bagus banget artikelnya kang tarom. salam to sulang. aku cah ndologan jatimudo. suwun.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sayyid Hamzah as-Syato, Penyebar Islam di Sedan

Jual Mukena Shalat Berkualitas