Sistim Budidaya Intensif Terbukti Tingkatkan Produktivitas Tebu

Puluhan petani tebu Kabupaten Rembang mengikuti study banding ke perkebunan tebu intensif, Perkebunan dan Dagang Gambar, Desa Gambar, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar milik Ibris Sugar Holding Company, 17-20 April, yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan Rembang. Rombongan dipimpin Wakil Bupati Rembang, H Abdul Hafidz, didampingi  kepala SKPD terkait.
            
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Rembang, Suratmin, mengatakan, study banding bertujuan untuk mengadopsi ilmu dan teknik bididaya tebu secara intensif yang telah dikembangkan oleh Ibris Sugar Holding Company pada lahan seluar 400 Ha di Desa Gambar, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.

"Diharapkan petani tebu di Rembang dapat meniru pola budidaya tanaman tebu secara intensif sehingga produktivitas tebu dapat meningkat," katanya, Kamis (19/4) di kantornya.

ia menambahkan, dengan pola intensif meliputi teknik budidaya, pemeberian pupuk berimbang serta pemilihan varietas unggul, produktivitas tebu akan maksimal mencapai 100 ton per hektare.

"Di Rembang, rata-rata produktivitas masih berkisar antara 40-50 ton perhektare. Dengan sisitim budidaya intensif, produktivitas akan kita pacu untuk meningkatkan hasil panenan," tegasnya.



Ibris Holding Company merupakan salah satu calon investor pabrik gula yang membawahi PT Industri Gula Nusantara (IGN). Selama ini, Ibris telah mengembangkan proyek percontohan tanaman tebu secara intensif dengan komoditi kualitas unggul dengan teknologi budidaya modern untuk mencukupi bahan baku pabrik gulanya.
           
"Petani yang turut study banding  mendapatkan teori dan praktek dari mentor yang kompeten di bidangnya meliputi tehnik budidaya tanaman tebu secara baik, sehingga hasil panen per hektar maksimal dan mempunyai rendemen cukup tinggi," tegasnya.

Sebagai tindak lanjut kegiatan, tambahnya, Pemkab Rembang berupaya mendorong tewujudnya kerja sama yang lebih jauh dengan melakukan penjajagan untuk adanya MoU atau nota kesepahaman terkait pendirian pabrik gula di Rembang.
            
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Rembang Suratmin menambahkan, varietas tebu yang dibudidayakan di lahan percontohan milik Ibris Sugar sebenarnya telah ditanam petani tebu di Rembang, meliputi BL, PS 862 dan 92750.

"Hanya saja yang berbeda terletak di tehnik budidaya sehingga hasilnya ternyata jauh berbeda. Tanaman tebu yang diolah secara benar oleh tenaga ahli Ibris Sugar menghasilkan panen 100 ton per hektar, dengan rendemen 8%. Sementara rata-rata panen tebu di Rembang antara 40-50 ton per hektar, rendemen antara 5-6%.," imbuhnya lagi.

Kegiatan study banding, lanjutnya, sangat memberikan manfaat karena perwakilan petani tebu memperoleh tambahan pengetahuan teknologi budidaya tebu secara benar, mulai dari penyiapan lahan, pemilihan bibit, penanaman, pemupukan, pemeliharaan dan tebang angkut untuk memperoleh hasil panen maksimal.

"Dari hasil study banding diharapkan petani tebu menerapkan alih teknologi yang dipelajari sehingga produktivitas tebu di Rembang meningkat sehingga kesejahteraan mereka pun terangkat," pungkasnya. (Rom)

Comments

Popular posts from this blog

Sayyid Hamzah as-Syato, Penyebar Islam di Sedan

Segarnya Siwalan dan Legen Sulang

Jual Mukena Shalat Berkualitas