Dekat, Tapi Gak Dapat

Ini mungkin menjadi sesuatu yang aneh bagiku. Karena dekat dengan emas, tapi tak pernah bisa mendapatkannya. Paling pol, dapat senang karena bisa melihatnya setiap saat. Atau dapat bias kemilaunya ketika banyak orang menggujingkan keindahannya.

Tapi tak apalah, ini mungkn soal waktu dan jatah. Aku sangat mempercayai itu.

Waktu tak bisa diburu, dan jatah tak dapat digagah. Semakin aku berusaha mendapatkannya, semakin pula aku kecewa. Semakin aku bernafsu memiliknya semakin pula aku di kecele-kannya.

Seperti pion-pion kecil diantara perwira dan raja. Aku tetaplah orang kecil, walau para pion-pion lain menganggapku seperti perwira kecil atau raja kecil.

Tapi sejujurnya, aku tak beda dengan pion-pion kecil yang memvonisku bak perwira kecil bahkan raja kecil.

Diantara perwira dan raja, mereka selalu bercerita tentang untung dan laba. Sedangkan aku masih tercekik sulit dan sukar. Disaat mereka menghitung laba, aku juga menghitung bunga.

Saya ada kesamaan dengan mereka. Sama sama sibuk berhitung.

Meski demikian, tetap beda suka dan rana.

Toh, saya dan mereka ada kesamaan , sama-sama menjadi orang yang berpacu dengan waktu. Mereka beracu untuk menumpuk dengan mengeruk, sedangkan aku berpacu untuk menguruk.

Entahlah, Gusti Moso borong-Mu saja aku berserah.

 

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Sayyid Hamzah as-Syato, Penyebar Islam di Sedan

Segarnya Siwalan dan Legen Sulang

Jual Mukena Shalat Berkualitas