Kurangi Resiko Kekeringan, Desa Bogoharjo Bangun Embung Resapan

Tak ingin terus didera krisis air saat kemarau datang, Desa Bogoharjo, Kecamatan Kaliori membangun dua embung resapan. Pembangunan embung tersebut dilakukan di Dukuh Kliteh dan Dukuh Mburak.

Kepala desa Boharjo Suwadi mengatakan, dana pembangunan embung bersumber dari pos belanja APBD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemkab Rembang masing- masing sebesar Rp50 juta.

"Pembangunan embung dialokasikan di dua tempat yakni Dukuh Kliteh dan Mburak. Untuk pembangunan embung di Dukuh Kliteh berukuran 50 x 50 meter, dengan kedalaman 2,5 meter. Sedangkan di Dukuh Mburak dibangun dengan ukuran 25 x 40 meter dengan kedalaman 2,5 meter," katanya.


Selama ini, tambahnya, Desa Bogoharjo termasuk desa rawan kekeringan. "Setiap musim kemarau tiba, waga sangat kesulitan untuk mencari air bersih. Untuk itu pihak desa mengusulkan bantuan kepada pemerintah untuk membangun embung sebagai sumber resapan yang bisa dimanfaatkan warga untuk memnuhi kebutuhan air bersih sekaligus juga air untuk pertanian."

Suwadi berharap, dengan direalisasikannya bantuan embung ini, masyarakat dapat lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan air bersih sekaligus air untuk pertanian. "Dengan pembangunan embung resapan, resiko kekeringan dapat lebih kita minimalisir  sehingga  warga tak perlu lagi bersusah payah mencari sumber air untuk menutup kebutuhan mereka," pungkasnya. (Rom)

Comments

Popular posts from this blog

Sayyid Hamzah as-Syato, Penyebar Islam di Sedan

Segarnya Siwalan dan Legen Sulang

Jual Mukena Shalat Berkualitas