Dampo Awang Dibantai Minak Djinggo



Tim besutan Edy Simon Badawi kembali memperpanjang rekor kekalahaannya di laga tandang. Menghadapi Laskar Minak Djinggo, Persipro probolinggo di Stadion Bayu Angga, Senin (1/2) silam, tim asal Kota Garam kembali meradang.

Deni Tarkas dkk dibantai oleh Persipro dengan skor telak 0-4. Gol pertama Persipro dicetak Supaham pada menit 3. Selang 4 menit kemudian, persisnya menit ke 7, Imam Hambali, berhasil memperbesar keunggulan tuan rumah dengan menyarangkan bola ke gawang PSIR Rembang.

Unggul 2 gol atas PSIR Rembang, membuat tim asuhan Muntolib, lebih percaya diri. Hasilnya, usai turun minum babak pertama, Persipro kembali berhasil menyarangkan si kulit bundar ke gawang PSIR Rembang melalui kaki Yance Manusiwa pada menit 81.

Gol penutup Laskar Minak Djinggo tercipta pada menit ke-84. Supaham, pemain bernomor punggung 15 berhasil menciptakan kemelut di gawang PSIR yang mengakibatkan Deni Tarkas, pemain betahan PSIR membuat blunder ke gawang sendiri.

Laga beraroma dendam tersebut, sejak kick off babak pertama berlangsung keras dan menjurus kasar. Teror dari dalam maupun luara lapangan terus dilakukan skuad Minak Djinggo dan pendukungnya terhadap tim Dampo Awang.

Akibatnya, Laskar Dampo Awang menjadi terprovokasi dan terbawa ritme permainan lawan. Duel yang berlangsung sengit mengakibatkan para pemain dari kedua kubu sering terlibat benturan fisik yang menyulut perang mulut dan bahkan adu fisik.

Akibatnya, kerap kali pertandingan harus dihentikan sang pengadil. Hujan kartu pun tak dapat dielakkan.

Dalam pertandingan tersebut, PSIR benar-benar mendapatkan teror luar dalam. Bahkan, seusai pertandingan, pemain dan official PSIR harus tertahan di dalam Stadion selama kurang lebih satu jam setelah mereka dikepung oleh pendukung Persipro Probolinggo yang kalap dan beringas.

Pendukung Persipro melempari pemain dan official PSIR dengan batu dan telur busuk. Aparat keamanan pun harus berjaga ekstra ketat untuk melindungi awak Dampo Awang. Beruntung, aparat keamanan setempat dengan sigap berhasil mengevakuasi pemain dan official PSIR dari ulah tak simpatik dari penonton tuan rumah, menuju tempat penginapan.

Haryanto, asisten pelatih PSIR menyatakan anak asuhnya sudah bermain maksimal. Hanya saja, faktor non teknis terutama tekanan penonton tuan rumah mengakibatkan konsentrasi pemain PSIR menjadi kacau.

“Anak-anak sudah tampil maksimal. Sayang teror yang dilakukan lawan begitu luar biasab besar sehingga anak-anak tak dapat fokus dalam permainan. Akbatnya, kita tak mampu mempersembahkan hasil masimal dalam laga ini,” terangnya. (Rom)

Comments

Popular posts from this blog

Sayyid Hamzah as-Syato, Penyebar Islam di Sedan

Segarnya Siwalan dan Legen Sulang

Jual Mukena Shalat Berkualitas