Petani Diharap Optimalkan Tambak Saat Musim Penghujan

Minimnya pemanfaatan lahan tambak oleh petani saat musim penghujan tiba, mengakibatkan banyak lahan tambak di Kabupaten Rembang mangkrak. Oleh dinas terkait, petani tambak didorong untuk dapat lebih mengoptimalkan fungsi dan manfaat lahan tambak untuk peningkatan kesejahtraan mereka baik saat musim kemarau maupun musim penghujan.

Kepala Dinas kelautan dan perikanan (Dinlutkan) Kabupaten Rembang, Suparman meminta kepada petani tambak garam untuk dapat mengoptimalkan fungsi lahan tambak yang mangkrak ketika musim hujan tiba.

"Sejauh ini keberadaan tambak umumnya hanya dioptimalkan para petani saat musim kemarau untuk pembuatan garam saja. Sedangkan saat musim penghujan, tambak dibiarkan mangkrak. Hal ini merupakan suatu kerugian bagi petani," kata Suparman pada Lokakarya yang diikuti 40 perwakilan Petani tambak dari 20 Desa pemberdayaan usaha garam rakyat (Pugar) di Rembang, pekan lalu.


Ia menmabahkan, untuk bisa menambah pendapatan dan menguatkan pundi perekonomian, setelah tambak dimanfaatkan untuk pembuatan garam, menjelang musim hujan, tambak bisa dioptimalkan untuk produksi budidaya ikan semisal Benur.

"Dengan demikian, tidak akan ada lagi tambak yang mangkrak seiring datangnya musim penghujan."

Menurutnya, langkah ini sejalan dengan program pemberdayaan usaha garam rakyat (Pugar) yang digelontorkan pemerintah kepada 125 kelompok di 26 desa yang tersebar di 5 kecamatan yakni Kaliori, Rembang Kota, Lasem, Sluke dan Sarang dengan total dana sebesar lima milyar rupiah.


Sebelum optimalisasi, pihaknya meminta kepada pemilik tambah untuk memperbarui konstruksi infrastruktur lahan tambak terlebih dahulu. "Apabila rancang bangun kontruksi budidaya tambak sudah diperbarui, lahan bisa dimanfaatkan untuk budidaya ikan Benur saat penghujan," pungkasnya. (Rom)

Comments

Popular posts from this blog

Sayyid Hamzah as-Syato, Penyebar Islam di Sedan

Jual Mukena Shalat Berkualitas

Segarnya Siwalan dan Legen Sulang