Lestarikan Seni Batik, Pemkab Rembang Gelar Lomba Membatik

Dalam rangka menjaga kelesatrian batik serta mendekatkan batik kepada generasi muda, Pemerintah Kabupaten Rembang melalui Dinas Perindustrian Perdangangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Dinperindagkop dan UMKM), mengelar lomba membatik tingkat pelajar SD dan SMP se Kabupaten Rembang, Selasa  (30/11) pagi.

Dengan mengambil tema ”kenali dan cintai budaya negeri sendiri”, perlombaan dihelat di di show room Batik Lasem. Lomba diikuti 182 siswa dari 26 sekolah SD dan 16 sekolah SMP yang telah melaksanakan mata pelajaran muatan lokal membatik.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Rembang, Waluyo mengatakan, lomba membatik merupakan upaya dari Pemkab Rembang untuk melestarikan batik sebagai budaya warisan leluhur yang bernilai seni tinggi.

"Kami ingin menggugah kesadaran generasi muda Rembang untuk lebih menumbuhkan rasa memiliki dan mencintai batik sebagai karya tradisional budaya bangsa sehingga menumbuh suburkan sikap nasionalisme untuk memakai batik produk kebanggaan dalam negeri. Apalgi Rembang terkenal dengan batik tulis Lasem yang khas." sebutnya.

Waluyo menambahkan, sasaran lain yang ingin dicapai yakni menciptakan peluang usaha dan wirausaha baru dibidang pembuatan batik tulis sehingga membantu pemerintah dalam mengatasi keterbatasan penyediaan lapangan kerja sekaligus pembinaan kepada generasi muda agar tetap mencintai batik sebagai warisan leluhur.

"Karena batik telah diakui oleh UNSECO sebagai budaya dunia asli Indonesia maka generasi muda khususnya yang tinggal di Rembang harus aktif untuk melestarikan keberadaannya, terutama untuk motif-motif batik Lasem," cetusnya.

Waluyo berharap, dengan adanya lomba membatik diharapkan dapat memberikan motivasi kepada generasi muda, sehingga mereka dapat menjadi soko guru perkembangan dan kelangsungan kelestarian batik sebagai warisan budaya bangsa, khususnya batik tulis Lasem.

Sudirman, Ketua panitia lomba yang juga menjabat sebagai Kabid Perindustrian Dinperindagkop dan UMKM Rembang menerangkan, motif utama perlombaan adalah mengangkat motuf Burung Hong yang dalam peradaban China merupakan lambang keberuntungan.

Penilain dalam perlombaan tersebut meliputi 3 unsur, yaitu kerapian, keserasian dan keharmonisan warna. "Adakalanya kreasi sudah bagus tetapi salah memilih warna sehingga mengurangi nilai estetika karya yang dihasilkan. Oleh karena itu tiga unsur penilian tadi harus saling melekat seperti cirikhas Batik Lasem yang terjaga sampai saat ini," ungkapnya.

Comments

Popular posts from this blog

Sayyid Hamzah as-Syato, Penyebar Islam di Sedan

Segarnya Siwalan dan Legen Sulang

Jual Mukena Shalat Berkualitas