Nelayan Memilih Libur Melaut Sementara

Ratusan nelayan di Kabupaten Rembang memilih libur melaut sementara waktu lantaran kesulitan mendapatkan bahan bakar solar.

Menurut keterangan beberapa nelayan, jelang kenaikan BBM, mereka sangat sulit mendapatkan solar untuk melaut. Dengan dalih mengantisipasi terjadinya aksi penimbunan, mereka diharuskan membawa surat keterangan dari desa, apabila hendak membeli solar dengan jeriken.

"Itupun kalau stok di SPBU yang baisanya masih ada stok. Belakangan, beberapa kali stok solar di SPBU Banyudono Kec. Kaliori yang telah menjadi langganan, kerap habis. Kalau harus beralih ke SPBU lain, sering ditolak. Ini membuat kanmi serba repot," kata seorang nelayan asal Desa Purworejo yang namnya enggan dikorankan.

Teguh Santoso, nelayan di desa Gegunung Wetan Kec. Rembang Kota mengatakan hal sama. Ia mengaku kesulitan mendapatkan solar dalam sepekan terakhir.

"Kita hanya bisa pasrah saja dengan keadaan. Daripada repot, untuk sementara libur dulu," katanya.

Ia menambahkan, solar merupakan  modal utama melaut. "Sekali berangkat mencari rajungan, butuh paling tidak 20 liter solar. Kalau dipersulit seperti sekarang, kami memilih berhenti melaut untuk sementara," katanya.

Jelang kenaikan BBM, nasib nelayan menjadi tercekik. Selain dihadapkan pada bayang bayang membengkaknya biaya perbekalan, saat ini nelayan di Rembang juga dibikin pusing dengan sulitnya mendapatkan solar untuk melaut.

"Ini hanya beberapa waktu saja. Kalau keadaan sudah normal dan solar mudah didapat tanpa harus mengurus ini dan itu, kami akan kembali melaut karena itu matapencaharian satu-satunya," imbuh Teguh. (Rom)

Comments

Popular posts from this blog

Sayyid Hamzah as-Syato, Penyebar Islam di Sedan

Jual Mukena Shalat Berkualitas

KM Nekad Tenggelam, 28 ABK Lolos dari Maut