Deti-Detik Menegangkan Menangkap Ular Pyton

Jantung saya berdetak hebat. Keringat dingin tak terasa membasahi sekujur tubuh. imag01222Hal sama juga dirasakan beberapa rekan media yang turut meliput upaya penangkapan seekor ular pyton dengan panjang kurang lebih
lima meter.

Rustamaji (42), penduduk desa Demaan, Gunem yang dikenal pawang ular oleh masyarakat sekitar, tengah mencoba menangkap seekor ular Pyton atau yang oleh masyarakat dikenal dengan sebutan Sowo Kembang di kawasan hutan Banyu Bangker, 4 Km dari kawasan proyek pembangunan Embung Panohan (21/10).



Kang Rus-panggilan Rustamaji-bergegegas ke lokasi setelah dikabari salah asatu warga yang sedang mencari kayu bakar perihal ular Sowo Kembang yang beratnya mencapai 4o Kg sedang melilit disebuah pohon. Dengan telanjang tangan Kang Rus nampak begitu tenang mengendus ular yang sangat berbahaya itu.


Ketika Rustamaji memulai aksinya menjinakkan predator berbisa tersebut, suasana cukup menegangkan. Beberapa kali ular tersebut berusaha mematuk sang pawang.Tak hanya itu, beberapa kali pula ekor Sowo Kembang yang sebelumnya melilit sebatang pohon, berpindah melilit tubuh Rustamaji yang kurus.


Rustamaji yang memang sudah terbiasa dengan hal itu, masih terlihat tenang. Tak nampak sedikitpun diraut mukanya kepanikan seperti yang saya dan teman-teman rasakan.


Srak, Buk! Suara orang terpeleset. Ketika saya menoleh, terlihat rekan media dari Cakra TV nampak sempoyongan terpeleset dahan kering. Karena suara yang gaduh, ular Pyton itu nampak marah. Kepalanya diangkat sambil menjulurkan lidahnya siap mematuk.


Beruntung, Rustamaji yang sejak tadi mencoba menjinakkan ular tersebut, segera menyambar kepala Pyton tersebut. Setelah berhasil memegangi kepala pyton tersebut, dengan tenag Rustamaji melepaskan tubuhnya dari lilitan Sowo Kembang.


Agar tak berbahaya, ular tersebut kemudian ia masukkan ke dalam sak karung yang telah ia persiapkan.. “Sebenarnya ular ini tak terlalu ganas. Namun karena saat penagkapan ada orang banyak, ular tersebut melawan karena merasa terancam keselamatannya. Makanya tadi ia sempat melilit tubuh saya,” terangnya.


Selama ini, warga sekitar hutan sering resah karena binatang ternak mereka kerap kali menjadi korban. Hewan ternak warga yang memang dibiarkan merumput ditengah hutan, kerap menjadi santapan gurih binatang berbisa tersebut.


Mendengar kabar seekor Sowo Kembang tertangkap, warga berbondong-bondok ingin melihatnya. Tak hanya sekedar melihat, banyak dari mereka yang berfoto dengan ular ganas tersebut.


Rencananya ular tersebut akan ia jual untuk mencukupi kebutuhan hidup. Pyton dengan jenis kelamin betina tersebut harganya berkisar dua jutaan. “Ya untuk nutup kebutuha, ular ini akan saya jual mas. Biasanya harganya juga lumayan, bisa kuat dua jutaan,” imbuhnya sembari tersenyum puas.


Pasca penangkapan rumah Rustamaji yang terletak di RT 01RW 03, Demaan, dipenuhi warga sekitar. Bahkan banyak ana-anak kecil tanpa merasa takut, berusaha memegangi ular berbisa tersebut saat sang pawang mencoba mengeluarkannya dari karung untuk diperlihatkan pada warga.




Comments

  1. sebaiknya ular tersebut lepaskan saja karna jika menyiksa ular tersebut akan mendapatkan ganjaranya di akhirat kelak... you understand????
    aku ardi dari kartika tama

    ReplyDelete
  2. Ular python adalah ular....yg butuh wktu lma untuk besar....dan umurnya pun tua....jd dilepaskan sj itu ular krena kt tdk tahu menahu asl usul ular tsbt...."Bhw ular jdi2an ato penunggu t4 dmana ular itu ditemukan....."Dan itu berakibat fatal....saya rajuk di bali...trimakasi.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sayyid Hamzah as-Syato, Penyebar Islam di Sedan

Segarnya Siwalan dan Legen Sulang

Jual Mukena Shalat Berkualitas