Taman Kartini, Kupatan, Sunset dan Jangkar keramat

Tradisi itu baru saja berlalu. kupatan1Hari raya lebaran yang kemudian disusul dengan tradisi kupatan, menjadi sesuatu yang sangat istimewa bagi taman rekreasi Pantai Kartini. Seperti gadis rupawan yang molek, tiap kupatan, Taman Kartini selalu menjadi primadona.


Ribuan manusia menyemut di sana. Taman Kartini benar-benar seperti gadis molek yang dikerubuti para pengagumnya yang hendak mencumbui keindahan parasnya yang ayu.



Entah sejak kapan tradisi itu lahir, tak ada sumber yang bisa menjelaskannya. Yang pasti, Taman Kartini mempunyai magnet yang mampu menyedot ribuan orang untuk mengunjunginya. Mereka yang datang bukan hanya dari daerah Rembang, melainkan dari berbagai penjuru kota di Jawa Tengah.


Macam-macam tujuan mereka. Ada yang memang ingin menikmati indahnya Pantai Kartini, lomban, sekedar mengemis atau meminta-minta, ada pula yang datang untuk berbuat jahat seperti mencopet, dan tak sedikit yang ingin mengadu keberuntungan dengan berjualan di komplek taman. Mereka membaur jadi satu di taman kebanggaan Wong Rembang.


Ratusan pedagang mengais rejeki disana. Mereka menjajakan aneka ragam jenis dagangan. Mereka tahu pasti, Taman Kartini saat kupatan merupakan tambang penghasilan yang menjanjikan banyak rupiah. Karena itu, banyak pedagang dari luar daerah yang “mremo” memanfaatkan tradisi kupatan untuk meraup untung.


Sepanjang mata memandang, halaman parkir taman yang luas nampak dipenuhi para pedagang yang bercampur dengan ribuan pengunjung yang menyemut. Tenda-tenda kecil layaknya los atau stan berjajar berhimpitan, memanjang seperti membentuk barisan yang siap menyambut para pengunjungnya.


Dengan beragam pilihan, pengunjung dimanjakan dengan beraneka jenis sajian dari stan-stan yang ada. Mulai dari sajian menu makanan, mainan, buku-buku kuno, kaset-kaset kuno, bermacam pernik perhiasan dan aksesoris yang memikat, serta jenis sajian lainnya, semuanya komplit.


Selain itu, bermacam wahana hiburan serta arena permaianan untuk segala usia, semua tersaji di sana. Dermolen, ombak banyu, tong setan, rumah hantu, live musik show, kolam renang dan lain-lain, semuanya ada. Para pengunjung dapat memuasi diri dengan bergabung ke wahana permainan dan hiburan sesuai selera. Tak berlebihan jika Taman Kartini disebut “Ancolnya” Rembang. Ada Tornadonya gak?


Suasana makin khas saat pengunjung uyel-uyelan (berjubel) diantara lorong-lorong stan yang tak mampu menampung mereka. Sempitnya jalan yang membelah antara satu los dengan los lainya, mengakibatkan mereka berdesak-desakan layaknya pasar senggol.


Biasanya, pada saat seperti inilah para pencopet melakukan aksinya. Para pengunjung harus waspada dengan segala dompet dan perhiasan yang dipakai agar tidak di obok-obok copet. Selain itu, pengunjung harus mewaspadai ulah tangan jahil yang tak bertanggung jawab yang mengambil kesempatan dalam kesempitan dengan melakukan tindak pelecehan seksual.


Seperti jaringan seluler yang overload, nyaris semua akses jalan yang menuju pintu masuk dan keluar macet total. Di sinilah letak kehasan dan keunikan suasana Taman Kartini yang setiap tahunnya selalu menggugah rasa rindu untuk kembali mengunjunginya. Senggol-senggolan, uyel-uyelan, menjadi daya tarik tersendiri bagi Taman Kartini selain tradisi lomban yang sudah sangat dikenal saat kupatan tiba.


Kenangan manis itulah yang bersemayam pada ribuan jiwa manusia yang membuat Kupatan di Taman Kartini tak pernah lekang dikikis zaman.


Taman kartini dengan panorama laut yang khas, menjanjikan sejuta keindahan. Pantai kartini yang indah, makin terasa indah pada sore hari. Di sana kita dapat menyaksikan sunset beach. Matahari yang tenggelam di ufuk barat dengan warna keemasannya, dapat dengan mudah kita lihat dengan mata telanjang.


Bagi sepasang muda mudi yang dimabuk cinta, saat seperti inilah yang mereka nantikan. Desiran angin dan gemuruh ombak menyertai tenggelamnya sang surya di ufuk barat seiring petang yang datang menyergap. Pasang air laut mulai asyik bercengkerama dengan pasir dan talut pantai Kartini yang menimbulkan suara khas selaksa nyanyian alam.


Taman Kartini juga memilki ragam peninggalan sejarah Rembang tempo dulu. Di tempat ini, kita juga dapat menyaksikan sepenggal bukti sejarah legenda Dampo Awang. Jangkar keramat Dampo Awang terlihat kokoh berdiri di atas beton yang terletak di bibir pantai. Jangkar tersebut mengguratkan sejuta kisah tentang kegagahan dan kegigihan Dampo Awang.


Meski telah dimakan usia, namun jangkar itu masih nampak sangar dan kokoh. Jangkar raksasa Dampo Awang sendiri pernah mengalami dua kali perpindahan tempat. Mulanya jangkar tersebut berada dekat tembok pagar. Kemudian saat dilakukan penataan wajah taman, Jangkar Dampo Awang dipindah lebih menjorok ke bibir pantai dengan penyangga beton dibawahnya.


Di komplek taman, dahulu terdapat satu bangunan gereja kuno. Namun sekarang, bangunan itu telah berubah bentuk dan wujudnya dan kegunaannya. Dengan gaya arsitektur sama dengan bangunan aslinya, tempat itu sekarang dimanfaatkan oleh Pemkab setempat untuk keprluan lain.


Taman Kartini benar-benar seperti gadis rupawan. Sejuta keindahan bersemayam di sana. Benarkah? Silahkan buktikan sendiri.

Comments

  1. Q pny bnyk kngan d pantai kartini swkt sma dl trtm d kl sunset...HIDUP KOTAKU MAJU REMBANGKU

    ReplyDelete
  2. taman kartini menjadi saksi cintaku hingga kini. semoga Q bs kembali ke taman kartini dengannya

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sayyid Hamzah as-Syato, Penyebar Islam di Sedan

Segarnya Siwalan dan Legen Sulang

Jual Mukena Shalat Berkualitas