Ombak Besar Datang, Masyarakat Pantai Cemas

Ketenteraman masyarakat pesisir kembali terusik. Kepanikan akibat sering datangnya ombak besar belakangan ini, menghantui spulau-gede2ebagian masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan pesisir pantai Sarang.


Mereka trauma dengan musibah ombak besar yang sempat menghancurkan tujuh rumah warga dan belasan perahu nelayan yang terjadi beberapa waktu silam (22/10/08). Meski tak sempat merenggut korban jiwa, namun kejadian tersebut menimbulkan kekhawtiran tersendiri bagi warga sekitar terutama para ibu-ibu dan anak-anak.





Mereka dihantui perasaan cemas takut bahaya itu datang lagi. Untuk mengantisipasai hal-hal yang tak diinginkan, masyarakat dihimabau untuk selalu waspada dan mengindahkan seruan BMG tentang kondisi cuaca yang belakangan selalu berubah.


Kala itu, gempuran ombak besar menghantam pemukiman warga masyarakat di tiga titik, yakni; desa Karangmangu, Bajingmeduro dan Kalipang. Ombak setinggi tiga meter menghempaskan talut pantai dan menerjang pemukiman penduduk yang jaraknya hanya beberapa meter dari bibir pantai.



Selama ini, ketiga desa tersebut merupakan daerah paling rawan di wilayah kecamatan Sarang yang sering menjadi korban keganasan ombak yang tak bersahabat.


Menurut penuturan warga setempat, musibah tersebut terjadi pada saat warga sedang terlelap. Rabu dini hari, ombak besar yang datang silih berganti membombardir talut pembatas bibir pantai selama kurang lebih tiga jam. Karena tak kuat menahan hantaman, beton pembatas pantai tersebut hancur dan ombak besar menerjang pemukiman penduduk.


“Kedadosanipun dalu pak. Antawise nggeh jam siji bengi ngantos meh subuh nembe ombake normal malih. Niku mawon bocah-bocah podho langsung diungsekke wedhi nek keseret banyu,” tutur seorang warga yang enggan disebut namanya.


Akibat musibah tersebut, kerugian ditaksir mencapai 20 juta rupiah. Pasca kejadian, beberapa warga nampak sibuk membuat tanggul darurat untuk menahan gelombang pasang. Sebagian lagi, mereka menyelamatkan harta benda untuk diungsikan ke tempat saudara atau tetangga yang dirasa lebih aman untuk sementara waktu.


Hal itu mereka lakukan untuk mengantisipasi datangnya gelombang susulan, yang masih mungkin terjadi. “Ngeh kagem jogo-jogo mawon, kuwatos nek wonten ombak gedhe maleh,” ceplos salah seorang warga Karangmangu.


Karena cuaca yang kurang bersahabat, pemerintah menghimbau kepada para nelayan agar untuk sementara waktu mereka tidak melaut demi keselamatan. Selain itu, pemerintah juga mengebut pengerjaan proyek pembuatan talut pantai untuk meredam dampak yang ditimbulkan oleh gelombang pasang air laut yang dibiayai dari APBD Provinsi Jateng di sepanjang kawasan pesisir pantai Sarang




Comments

Popular posts from this blog

Sayyid Hamzah as-Syato, Penyebar Islam di Sedan

Segarnya Siwalan dan Legen Sulang

Jual Mukena Shalat Berkualitas