Sertifikasi Waduk Lodan Belum Turun?

Jika anda main ke Sarang, sempatkan sejenak untuk singgah ke embung raksasa yang lebih dikenal dengan sebutan Waduk Lodan. Anda akan mendapatkan pemandangan yang berbeda. Pemandangan alam yang indah nan asri, akan anda temukan di sana.

Keindahan Waduk Lodan secara perlahan mulai diendus masyarakat pemburu panorama alam. Genangan air yang melimpah, membentang luas sejauh mata memandang.

Pembangunan waduk ini, menelan dana Rp 37.643.162.069,00 (Tiga puluh tujuh milyar enam ratus empat puluh tiga juta seratus enam puluh dua ribu enam puluh sembilan rupiah) yang berasal dari JBIC Loan IP-505, dengan pengendali anggaran PT Nippon Koei Ltd.

Pengerjaan Waduk Lodan dimulai sejak 28 Agustus 2005, dan rampung pada 29 Oktober 2007. Jika dihitung keseluruhan, praktis pengerjaan waduk yang seluruh pembangunannya mencakup areal seluas 119,5 Ha tersebut menghabiskan waktu 670 hari.

Saat ini, Waduk Lodan telah dipenuhi genangan air. Namun sayang, Pemkab Rembang masih belum bisa memanfaatkan keberadaan waduk tersebut. Genangan air yang melimpah belum dapat didistribusikan untuk keperluan irigasi dan penyediaan air bersih terkait belum turunya sertifikasi operasioanl waduk.

Demikian diungkapkan Asisten I Pemkab Gatot Sugiharso SH. Belum turunnya sertifikasi, menyebabkan pemanfaatan Waduk Lodan belum dapat dinikmati sepenuhnya oleh masyarakat sekitar, terutama Warga Sarang dan Sedan.

”Kami berharap sertifikasi operasional dan kelaikan waduk itu bisa segera keluar. Dengan demikian, air waduk tersebut dapat segera bermanfaat bagi warga,” tandasnya.

Berdasarkan pengamatan, penyusutan air yang tertampung di Waduk Lodan relatif sangat kecil dibandingkan dengan embung lainnya. Sehingga, dimungkinkan keberadaan waduk tersebut dapat menjadi solusi permasalahan air bersih dan irigasi bagi masyarakat Sarang dan Sedan, setiap musim kemarau datang.