Lima Desa Di Lasem Rawan Banjir
Lima desa di Kecamatan Lasem yakni Desa Karangturi, Bagan, Tasiksono, Sendangasri dan Dasun, masuk kategori daerah rawan banjir. Berdasarkan rekam jejak sejarah banjir Lasem, kelima desa tersebut selama ini menjadi daerah langganan banjir.
Camat Lasem Ismanto mengatakan, seringnya banjir melanda kawasan tersebut lebih disebabkan karena kondisi geografis.
"Selama ini desa-desa tersebut menjadi desa langganan banjir. Salah satu faktor penyebab utamanya karena kelima desa tersebut berada pada dataran rendah dan tepat berada di tepian daerah aliran sungai Bagan," katanya pekan lalu.
Untuk meminimalisir bencana serupa, pihaknya telah menghimbau kepada semua warga yang berada di kawasan rawan banjir untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan utamanya saat hujan turun lebat.
"Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, kami telah mengerahkan semua jajaran dan menghimbau kepada segenap warga untuk lebih waspada terhadap kemungkinan datangnya banjir utamanya jika terjadi hujan lebat," tambahnya.
Sebagai langkah antisipasi, pihaknya bersama masyarakat telah melakukan berbagai upaya diantaranya dengan pembuatan tanggul, drainase dan pembersihan saluran air dan selokan di pemukiman warga.
Kepala Desa Tasiksono, Sutarno, ketika dikonfirmasi wartawan membenarkan hal itu. Menurutnya, guna mengantisipasi datangnya banjir di desanya, pihak desa bersama warga telah bergotong royong membersikan anak sungai Bagan yang melintas di desanya.
"Kita telah mengantisipasinya dengan membersihkan kotoran dan limbah-limbah banjir yang menyebabkan sumbatan-sumbatan pada aliran sungai. Dengan demikian aliran sungai menjadi lancar, sehingga air yang datang dari hulu sungai langsung mengalir ke hilir dan tidak sampai meluap kerumah warga," katanya, pekan lalu.
Selama ini, banjir menjadi masalah tersendiri bagi warga yang tinggal di daerah tersebut. Setiap datang musim hujan, daerah itu hampir tak pernah luput dari banjir. Sudah tak terhitung lagi berapa kali bencana banjir melanda. Meski demikian, belum juga ada solusi jitu untuk menghindarkannya. (Rom)
Camat Lasem Ismanto mengatakan, seringnya banjir melanda kawasan tersebut lebih disebabkan karena kondisi geografis.
"Selama ini desa-desa tersebut menjadi desa langganan banjir. Salah satu faktor penyebab utamanya karena kelima desa tersebut berada pada dataran rendah dan tepat berada di tepian daerah aliran sungai Bagan," katanya pekan lalu.
Untuk meminimalisir bencana serupa, pihaknya telah menghimbau kepada semua warga yang berada di kawasan rawan banjir untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan utamanya saat hujan turun lebat.
"Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, kami telah mengerahkan semua jajaran dan menghimbau kepada segenap warga untuk lebih waspada terhadap kemungkinan datangnya banjir utamanya jika terjadi hujan lebat," tambahnya.
Sebagai langkah antisipasi, pihaknya bersama masyarakat telah melakukan berbagai upaya diantaranya dengan pembuatan tanggul, drainase dan pembersihan saluran air dan selokan di pemukiman warga.
Kepala Desa Tasiksono, Sutarno, ketika dikonfirmasi wartawan membenarkan hal itu. Menurutnya, guna mengantisipasi datangnya banjir di desanya, pihak desa bersama warga telah bergotong royong membersikan anak sungai Bagan yang melintas di desanya.
"Kita telah mengantisipasinya dengan membersihkan kotoran dan limbah-limbah banjir yang menyebabkan sumbatan-sumbatan pada aliran sungai. Dengan demikian aliran sungai menjadi lancar, sehingga air yang datang dari hulu sungai langsung mengalir ke hilir dan tidak sampai meluap kerumah warga," katanya, pekan lalu.
Selama ini, banjir menjadi masalah tersendiri bagi warga yang tinggal di daerah tersebut. Setiap datang musim hujan, daerah itu hampir tak pernah luput dari banjir. Sudah tak terhitung lagi berapa kali bencana banjir melanda. Meski demikian, belum juga ada solusi jitu untuk menghindarkannya. (Rom)
Comments
Post a Comment