Warung Kopi Harus Jauh Dari Tempat Pendidikan
Beberapa sekolah menegeluhkan Keberadaan warung kopi yang jaraknya sangat dekat dengan tempat pendidikan. Mereka berharap ada aturan tegas terkait jarak warung kopi dengan tempat pendidkan supaya tidak mengganggu proses belajar mengajar.
Kepala SMPN 2 Lasem, Istichomawati mengatakan, keberadaan beberapa warung kopi yang terlalu dekat dengan sekolah jelas sangat menganggu. Pasalnya, selain suara berisik yang ditimbulkan, keberadaa warung kopi di dekat sekolahan juga kerap dijadikan siswa untuk tempat ngeblong.
"Terlebih warung kopi menyediakan musik karaoke dan sering memutar lagu dengan volume keras, sehingga mengganggu proses belajar mengajar di sekolah," katanya, pekan lalu.
Ia menambahkan, pengelola sekolah berharap ada aturan tegas yang mengatur jarak antara warung kopi dengan tempat pendidikan agar tidak menganggu proses pembelajaran. "Apalagi saat ini siswa kelas 9 sedang berkonsentrasi penuh untuk persiapan ujian nasional," tambahnya.
Terpisah, Wakil Bupati Rembang, H Abdul Hafidz mengatakan, saat ini Pemkab Rembang melalui dinas terkait sedang mengatur regulasi yang mengatur keberadaan cafe dan warung kopi.
"Di dalamnya tentu juga mengatur jarak antara tempat tersebut dengan lembaga pendidikan, bahkan juga termaktub jarak dengan tempat ibadah dan pondok pesantren.
Menanggapi keluhan tersebut, pihaknya berjanji segera merespon hal tersebut dengan menugaskan instansi terkait untuk mengecek kebenarannya dan bila terbukti benar maka akan diambil upaya penyelesaian.
"Kita akan segera tindak lanjuti keluhan tersebut dengan melihat kondisi di lapangan. Selanjutnya akan kita lakukan langkah penyelesaian," tegasnya.
Berdasarkan pantauan koran ini, ditemukan beberapa warung kopi yang memang jaraknya sangat dekat dengan sekolahan. Diantaranya, warung kopi yang berada di sekitar SMPN 2 Lasem dan beberapa warung kopi yang berada di depan SMA Negeri 2 Rembang. (Rom)
Kepala SMPN 2 Lasem, Istichomawati mengatakan, keberadaan beberapa warung kopi yang terlalu dekat dengan sekolah jelas sangat menganggu. Pasalnya, selain suara berisik yang ditimbulkan, keberadaa warung kopi di dekat sekolahan juga kerap dijadikan siswa untuk tempat ngeblong.
"Terlebih warung kopi menyediakan musik karaoke dan sering memutar lagu dengan volume keras, sehingga mengganggu proses belajar mengajar di sekolah," katanya, pekan lalu.
Ia menambahkan, pengelola sekolah berharap ada aturan tegas yang mengatur jarak antara warung kopi dengan tempat pendidikan agar tidak menganggu proses pembelajaran. "Apalagi saat ini siswa kelas 9 sedang berkonsentrasi penuh untuk persiapan ujian nasional," tambahnya.
Terpisah, Wakil Bupati Rembang, H Abdul Hafidz mengatakan, saat ini Pemkab Rembang melalui dinas terkait sedang mengatur regulasi yang mengatur keberadaan cafe dan warung kopi.
"Di dalamnya tentu juga mengatur jarak antara tempat tersebut dengan lembaga pendidikan, bahkan juga termaktub jarak dengan tempat ibadah dan pondok pesantren.
Menanggapi keluhan tersebut, pihaknya berjanji segera merespon hal tersebut dengan menugaskan instansi terkait untuk mengecek kebenarannya dan bila terbukti benar maka akan diambil upaya penyelesaian.
"Kita akan segera tindak lanjuti keluhan tersebut dengan melihat kondisi di lapangan. Selanjutnya akan kita lakukan langkah penyelesaian," tegasnya.
Berdasarkan pantauan koran ini, ditemukan beberapa warung kopi yang memang jaraknya sangat dekat dengan sekolahan. Diantaranya, warung kopi yang berada di sekitar SMPN 2 Lasem dan beberapa warung kopi yang berada di depan SMA Negeri 2 Rembang. (Rom)
Comments
Post a Comment