Seni Tradisional Pathol Dilestarikan Warga Sarang

Rembang - Sudah menjadi kebiasaan bahkan keharusan di Kecamatan Sarang bila suatu desa merayakan sedekah laut, maka acara intinya adalah menggelar seni tradisional pathol. Siapa saja boleh ikut berpartsipasi, tidak harus warga desa setempat.

Pathol selalu menjadi tontonan primadona warga setiap kali dilombakan. Seperti halnya saat Desa Karangmangu, Kecamatan Sarang menggelar sedekah laut pada Jumat (19/11) lalu.

Akhmad (58), warga setempat, mantan jawara pathol di kecamatan Sarang era tahun 1970-1980 mengatakan, sejak dia kecil sudah menyukai pathol. Juara pathol pada waktu itu menjadi pujaan para gadis dan diincar orang tua yang memilki anak perempuan untuk dijodohkan dengan anaknya. Seperti dirinya waktu itu. Ia sempat menjadi rebutan para orang tua yang hendak menjadikanya menantu.

Terpisah, H Masrukhin (82 tahun), salah satu  tokoh masyarakat asal Desa Karangmangu yang dinobatkan sebagai sesepuh seni pathol di Kecamatan Sarang, boleh dibilang sebagai pengembang dan pelestari pathol. Di kala mudanya dahulu, dirinya juga pernah menjadi jawara pathol pada era tahun 1940-1960 an.

Menurut H Masrukhin, dahulu memang sempat ada cap negatif atas pathol karena dimanfaatkan oleh orang yang memilki ilmu gulat jawa untuk beradu kekuatan bahkan dengan mempertaruhkan istri,. Namun sejak dia turun tangan meluruskan tujuan dan manfaat pathol sebagai olah raga dan seni, kejadian tersebut tidak ada lagi.

H Masrukhin menambahkan, saat ini sebagian besar waktunya dihabiskan untuk mengajar para tetangga terkait kiat mengalahkan musuh saat bertanding pathol. Ayah 5 anak dan kakek 14 cucu bahkan berani membuat aturan tak tertulis namun dipatuhi seluruh desa sepanjang pesisir Kecamatan Sarang agar saat menggelar sedekah laut harus menggelar kejuaraan pathol sebagai kegiatan utama.

“Kami ingin melestarikan pathol sebagai olahraga warisan leluhur khas Sarang. Karenannya saya berharap Pemerintah Kabupaten Rembang untuk turut serta melestarikan kegiatan tersebut sebagai kesenian tradisional asli Kabupaten Rembang,” ujarnya. (Rom)

Comments

Popular posts from this blog

Sayyid Hamzah as-Syato, Penyebar Islam di Sedan

Segarnya Siwalan dan Legen Sulang

Jual Mukena Shalat Berkualitas