Dampo Awang Remuk Redam di Jatim

Dua laga tandang PSIR, berakhir dengan hasil tragis. Tim besutan Edy Simon Badawi remuk redam saat ngluruk ke Jawa Timur. Melakoni duel sengit kontra dua tim asal Jatim, yakni PSMP Mojokerto dan Persibo Bojonegoro, tak satu pun poin mampu didonasikan Suprapoto Dkk.


PSIR Rembang takluk di tangan PSMP dengan skor 0-2, Senin silam (4/1). Gol pertama PSMP diciptakan oleh Beni Hertanto pada menit 40. Selanjutnya Patrick Ndofu memperbesar kemenangan tuan rumah pada menit 75.

Dalam duel tersebut, sebenarnya skuad Dampo Awang mampu mengimbangi permainan keras tim tuan rumah. Hanya saja, permainan atraktif skuadra oranye yang mengandalkan kolektifitas permainan, tak jua mampu memecah kebuntuan barisan penyerang PSIR.

Hingga bubaran, tak satupun gol balasan yang mampu diciptakan oleh anak asuh edy Simon Badawi.

Menurut Edy Simon Badawi, Pelatih PSIR, kekalahan timnya lebih disebabkan faktor non teknis. Kepemimpinan wasit yang tak tegas dan keputusan yang berat sebelah mengakibatkan timnya banyak dirugikan.

”Anak-anak sudah bermain maksimal. Tapi apa daya, kepemimpinan wasit yang tidak tegas dan berat sebelah mengakibatkan usaha yang dilakukan anak-anak menjadi sia-sia. Kami banyak dirugikan karenanya,” tegasnya.

ESB mencontohkan seperti saat terjadinya insiden pemukulan terhadap Orrock yang dilakukan oleh Kuncoro. Dalam insiden tersebut, tak ada kartu apa pun yang dikeluarkan wasit. Padahal, menurut ESB, pelanggaran tersebut jelas terlihat oleh wasit dan dilakukan dengan sengaja.



Digilas persibo

Nasib sama juga dialami PSIR saat mennyatroni Stadion Letjen H. Soedirman Bojonegoro, Kamis (7/1) silam. Laskar Dampo Awang kembali harus puas menelan pil pahit kekalahan 0-2 atas lawannya, Persibo Bojonegoro.

Meski kalah, dalam laga ini harus diakui permainan anak-anak Rembang patut diacungi jempol. Sepanjang dua kali empat puluh lima menit, Carles Puttiray Dkk terus memperagakan pola permainan taktis dengan tempo tinggi.

Sejak menit awal, pertandingan berlangsung cukup menarik. Dua kesebelasan silih berganti melakukan penyerangan ke jantung lawan masing-masing. Kedua tim sama –sama birahi hendak menjebol gawang lawan.

Hanya saja, sepanjang babak pertama, upaya kedua kesebelasan tak membuahkan hasil. Hingga babak pertama berakhir skor 0-0 masih tetap terjaga.

Pada babak ke dua, PSIR kembali dijahili wasit. Untung Suhendro yang bertindak sebagai sang pengadil pertandingan, memberikan hadiah penalti kepada Persibo. Carles Putiray oleh sang pengadil dianggap melakukan hands ball di kotak terlarang.

Padahal, insiden tersebut sebenarnya terjadi di luar kotak pinalti. Terang saja, keputusan kontroversial wasit tersebut menyulut protes dari pemain PSIR. Namun, wasit tak bergeming dan tetap pada pendiriannya.

Tendangan penalti yang dilakukan Perry Sakoli pada menit ke-62, berhasil menjebol gawang PSIR yang dijaga Abdulloh Munip. Kedudukan pun berubah 1-0 untuk keunggulan Persibo.

Lima menit kemudian, gawang PSIR kembali dibobol Persibo melalui kaki Melkey Pekey. Gol tersebut memperbesar keungggulan tim besutan sartono Anwar.

Dua kekalahan beruntun yang didera Laskar Dampo Awang, memperpanjang rekor buruk Suprapto dkk yang selalu keok pada setiap laga tandang. Hasil tersebut sekaligus juga menyulitkan bagi kubu PSIR untuk mempertahankan posisinya di papan atas klasemen sementara. (Rom)

Comments

Popular posts from this blog

Sayyid Hamzah as-Syato, Penyebar Islam di Sedan

Segarnya Siwalan dan Legen Sulang

Jual Mukena Shalat Berkualitas