Dinkes Periksa Ulang Sertifikat Laik Sehat DAMIU
Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang Desember silam memeriksa ulang 
70 Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) pemegang sertifikat laik sehat yang batas waktunya berakhir pada bulan November. Pemeriksaan ulang dilakukan sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang berlaku khususnya menyangkut kualitas air produksi depot air minum.
Demikian disampaikan Kepala Dinkes Rembang Sutedjo SKM. M.Kes melalui Kasi Penyehatan Lingkungan Suripto. Disebutkan oleh Suripto, pemantauan dan pemeriksaan kualitas air produksi DAMIU sangat penting karena pada sidak bulan Juli lalu diketahui ada 19 depot yang tak lulus uji karena air produksinya mengandung bakteri E Coli.
19 DAMIU yang tersebar di kecamatan Rembang-Kaliori-Gunem-Sale-Kragan dan Sarang yang tak lolos uji tersebut air produksinya mengandung baketri E Coli antara 2,2 hingga 240 per 100 mililiter. Hal tersebut cukup membahayakan karena dapat menyebabkan konsumen menderita diare. Seharusnya, air yang dikonsumsi untuk minum harus bebas dari bakteri penyebab diare.
Suripto menambahkan, pemeriksaan sertifikasi laik sehat rutin dilakukan empat bulan sekali, atau tiga kali dalam setahun. Pemeriksan tersebut dilakukan dengan cara mengambil sampel sebanyak 100 ml air produksi untuk diperiksa kandungan bakteriologinya.
Untuk air bersih, toleransi kandungan bakteri E Coli dalam air yakni maksimal 50 per 100 mililiter. Sedangkan untuk air minum harus bebas dari bakteri E Coli. Nantinya, DAMIU yang lulus pemeriksaan akan diberi sertifikat laik sehat yang biasa dipasang di depot, sehingga jika di depot air isi ulang tidak mencantumkan sertifikat laik sehat, dapat dipastikan depot air tersebut tak lulus pemeriksaan dan air produksinya sangat diragukan kesehatannya. (Rom)
70 Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) pemegang sertifikat laik sehat yang batas waktunya berakhir pada bulan November. Pemeriksaan ulang dilakukan sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang berlaku khususnya menyangkut kualitas air produksi depot air minum.Demikian disampaikan Kepala Dinkes Rembang Sutedjo SKM. M.Kes melalui Kasi Penyehatan Lingkungan Suripto. Disebutkan oleh Suripto, pemantauan dan pemeriksaan kualitas air produksi DAMIU sangat penting karena pada sidak bulan Juli lalu diketahui ada 19 depot yang tak lulus uji karena air produksinya mengandung bakteri E Coli.
19 DAMIU yang tersebar di kecamatan Rembang-Kaliori-Gunem-Sale-Kragan dan Sarang yang tak lolos uji tersebut air produksinya mengandung baketri E Coli antara 2,2 hingga 240 per 100 mililiter. Hal tersebut cukup membahayakan karena dapat menyebabkan konsumen menderita diare. Seharusnya, air yang dikonsumsi untuk minum harus bebas dari bakteri penyebab diare.
Suripto menambahkan, pemeriksaan sertifikasi laik sehat rutin dilakukan empat bulan sekali, atau tiga kali dalam setahun. Pemeriksan tersebut dilakukan dengan cara mengambil sampel sebanyak 100 ml air produksi untuk diperiksa kandungan bakteriologinya.
Untuk air bersih, toleransi kandungan bakteri E Coli dalam air yakni maksimal 50 per 100 mililiter. Sedangkan untuk air minum harus bebas dari bakteri E Coli. Nantinya, DAMIU yang lulus pemeriksaan akan diberi sertifikat laik sehat yang biasa dipasang di depot, sehingga jika di depot air isi ulang tidak mencantumkan sertifikat laik sehat, dapat dipastikan depot air tersebut tak lulus pemeriksaan dan air produksinya sangat diragukan kesehatannya. (Rom)
semangat selalu.............
ReplyDeleteDinkes pemalang..... merespon baik kegiatan pembinaan DAM. di wilayah kami untuk pemeriksaan dan pembinaan DAM kami bersama ASPAP. sehingga lebih terkoornasi